Translate

Selasa, 06 Agustus 2013

FF Nado Saranghaeyo Oppa (나도 사랑 해요 오빠) - one shoot


Ini adalah FF pertama author. Jadi, kalau ada banyak typo disana-sini mohon dimaklumi.. Kalo nggak ntar gue ketak lho..*author berubah evil* kkkk~
    Aku juga bersyukur pada Tuhan YME yang pasti... Karena sudah memberikan kelancaran dalam menyelesaikan karya yang masih di bilang “amatir” wkwkwk
I need your comment...
PLEASE COMMENT BAGI YANG UDAH BACA..



Title : Nado Saranghaeyo Oppa (나도 사랑 해요 오빠)
cast :
-Cho Kyuhyun
-Han Min Ra
Genre: Romance, Sad ending
Disclaimer : Kyuhyun oppa is mine, no one can be his yeoja.. *di keroyok SparKYU*






Okay! 
Check this out!!!!
And.. Happy Readiiing.... ^^


Chapter 1:
I feel....

Cho Kyuhyun POV

     “Yak, Min Ra-ya!! Ayo cepat bangun! Kau tak mau terlambat kuliah, eoh?!”, kataku berusaha membangunkannya.
     “Oppa... Satu meniiiit saja.. Biarkan aku tidur.. Jebaaall”, rayunya.
     “Iiiisssshhh, arraseo.. Aku hitung mundur mulai dari 60... dan 1. Yak, Kajja ireonayo!”
     “Oppa, kau curang! Mana ada menghitung mundur dari 60 langsung 1!”, katanya kesal sambil menutupi wajahnya dengan selimut.
     “Aiiiiissshhh... Kajja! Atau aku tak akan pernah lagi mengantarmu!”, kataku sambil menarik selimutnya.
     “Issshhh...Oppa! Nde, arraseo. Aku bangun sekarang.”, dengusnya.
     “Kajja cepat mandi! Aku akan menunggumu di bawah. Sarapan sudah ada di meja.”, kataku.
     “Nde, oppaaaaaaa...” jawabnya asal-asalan.
     Akupun turun ke bawah dan memanasi mesin mobilku...
15 minutes later..
     “Kajja kita berangkat oppa..”, katanya sambil memakai sepatunya dengan terburu-buru.
     “Kau ini yeoja.. tapi malasnya bukan main.” Kataku sambil menjentikkan jariku ke dahinya.
     “Aigoo! Appo..”, katanya.
     “Iiiiissshh.. Kajja!”, lanjutku. Lalu kami masuk ke mobil dan berangkat ke kampus..

At Kyunghee University..
    “Gomawo oppa!”, katanya sambil tergesa-gesa keluar dari mobil dan pergi ke kelasnya tanpa menoleh sedikit pun.
     “Iiiiiisshhh, rasa terima kasih apa itu? Dia tak menoleh kepadaku walau hanya sesaat saja.”, batinku. Ah, dasar yeoja babo. Apa dia masih belum mengerti apa yang aku rasakan selama ini padanya? Lewat perbuatan-perbuatanku, sikap-sikapku padanya selama ini..


Tidakkah ia menyadarinya??
Kau tidak peka Han Min Ra.. Andai kau tak terlalu sibuk dengan duniamu sendiri..

Ya, selama ini..
Kami sudah bersama sejak kami kecil. Appa adalah mitra bisnis Han ahjussi, sehingga kami selalu sering bertemu. Bahkan hampir setiap hari. Jika bukan ia yang datang, maka aku yang akan datang ke sana.
Kami selalu satu sekolah..
Dari Taman Kanak-kanak hingga saat ini kami berkuliah di tempat yang sama.
Kami bagai dua orang yang tak terpisahkan satu sama lain.
Sampai aku berpikir, bahwa kami berdua ini seperti di jodohkan. Salah satu buktinya adalah sewaktu kami SMA, kami di belikan sebuah rumah yang akan ditinggali kami berdua hingga entah kapan..
Ya, rumah yang lebih mirip seperti Apartemen bintang 5 yang sekarang kami tinggali ini.
Tapi tak bisa dipungkiri lagi..
Selama kami tinggal bersama.. Ah, tidak.. Jauh sebelum itu.. Saat kami belum mengenal satu sama lain.. Pada umur 3 tahun, Aku sudah menyukainya.. Ya, menyukainya dan sepertinya rasa itu semakin terasa ketika aku berada di dekatnya..
Aku mengambil kesimpulan bahwa sepertinya..
AKU BENAR-BENAR MENCINTAINYA
Entah itu benar atau salah, tapi itulah perasaanku yang sesungguhnya padanya..
“Babo Cho Kyuhyun..
Kenapa kau bisa menyukai orang yang tak pernah melihatmu, apalagi mencintaimu?

Ahh..
Lupakan saja..
Jika kau melamarnya, belum tentu ia menerimamu. Itu hanya akan membuat sebuah luka baru di hatimu..
Pendamlah saja rasa ini CHO KYUHYUN..”, batinku.



Chapter 2: Why so I like you?

MinKyu’s house
Gangnam – Seoul, South Korea
Cho Kyuhyun POV
     Hari ini aku mulai menyiapkan barang-barang apa saja yang harus ku bawa untuk persiapan kerja magang di Jeju island nanti..
     Huft..
     Berat memang rasanya harus meninggalkan semua yang ada di sini.. Terutama Min Ra..
“Min Ra, mengapa kau selalu tak peka padaku yang selalu mencintaimu..? Mengapa kau selalu bersikap acuh padaku? Apa aku punya salah padamu? Ataukah kau sudah memiliki namja lain yang kau sukai di luar sana?” ingin rasanya semua pertanyaan itu aku tujukkan padamu.. tapi.. apakah kau akan menjawab semua pertanyaan itu dengan jujur?

MOLLAYO........

Aku sudah merencanakan semua hal ini kemarin..
Sebelum aku pergi besok, aku akan meluapkan semua perasaan terpendamku selama ini padanya..
Entah dia akan menolak, atau menerimaku, itu urusan nanti..
     Aku telah memberanikan diri untuk meluapkan semua itu padanya. Ya, keputusan APAPUN YANG IA PILIH.. ITULAH YANG MENURUTNYA TERBAIK BAGI KITA BERDUA..


Chapter 3:
The accident...
Way to Incheon airport
Incheon, South Korea
Han Min Ra POV
     Hari ini, aku harus melepas sesaat.. orang yang kucintai selama ini.. Orang yang selalu memerhatikanku kapanpun itu.. Orang yang selalu ada di dekatku.. Orang yang selalu membuatku meleleh hanya karena senyum hangatnya..
Betapa beruntungnya yeoja yang akan bersanding hidup dengannya.. Ia pastilah yeoja yang bisa membuatnya bahagia.. Yeoja yang akan selalu membuatnya tersenyum dan melupakan kesibukan kerjanya nanti sehingga tak terasa lelah dan sepi.. Ya, pastilah hanya seorang yeoja yang SEMPURNA yang bisa bersanding hidup dengannya...
“Sudah sampai nona”, kata sang sopir taksi.
“Ah, nde.. Gomawo ahjussi..”, jawabku sambil memberikan uang ongkos taksi kemudian keluar dan masuk ke dalam bandara. Kulihat Cho Kyuhyun oppa sudah siap untuk pergi dengan berbagai barang bawaan miliknya. Ia melambaikan tangannya padaku, kemudian akupun melangkah mendekat.
“Kukira kau tak akan  datang Min Ra-ssi”, katanya.
“Iiiiisssshh... Oppa ini! Aku tentu harus datang untuk mengucapkan selamat tinggal padamu oppa..Aku..”
“Min Ra-ya.. Ada yang ingin kukatakan padamu”, putusnya. Aku hanya bisa diam mendengarkan kata-kata yang akan ia katakan.
“Min Ra-ya, tahukah kau apa yang kurasakan selama ini? Tahukah kau betapa sakitnya hati ini ketika kau selalu bersikap acuh padaku?”
DEG..
“Benarkah oppa menyukaiku? Atau ini hanya bualannya semata?” batinku.
“Mengapa kau tak pernah memedulikanku Min Ra-ya? Seolah aku ini hanya bayangan saja dalam hidupmu..” lanjutnya.
“Itu tidak benar oppa.. Sebaliknya, aku selalu
Memerhatikanmu oppa.. karena aku benar benar menyukaimu”, batinku.
“Apakah kau tak merasakan betapa tulusnya perasaanku padamu selama ini? Mengapa kau tak peka terhadap perasaanku Min Ra-ya? WAE?! Apa kau sudah memiliki namja lain yang kau cintai?”
“Itu sama sekali tidak rasional oppa.. Aku hanya mencintaimu dirimu seorang” batinku.
“Apakah aku kurang sempurna untukmu? Tolong, beritahukan semuanya kepadaku.. ”
“Kau sempurna oppa... Sangat SEMPURNA. Kau adalah satu-satunya namja yang kucintai di dunia ini.”, batinku lagi.
“Jika aku sempurna bagimu...  Jawqblah pertanyaan terakhirku. Yeoja chingu-ga doeejullae?”


DEG..
Apa yang harus kukatakan padanya? Perasaanku sangat kacau saat ini... Rasa bahagia karena ternyata ia juga mencintaiku dan rasa sedih karena aku sadar kalau aku harus melepaskannya.
“Jeongmal mianhae oppa..”, kataku dalam hati.
“Mianhaeyo oppa.. Tapi, aku tak memiliki suatu perasaan khusus padamu. Jeongmal mianhae..”, kataku berhati-hati. Kulihat wajahnya mulai berubah murung dan lesu. Aku tak mau dan tak rela melihatnya begini.. Tetapi, aku takut aku tak bisa membahagiakan dirinya. Itulah hal yang selalu mengganjal di pikiranku. Di sisi lain, aku juga sangat ingin bersamanya.. Tuhan, semoga inilah jalan yang terbaik bagi kami.
“Pesawat tujuan Jeju island akan segera berangkat. Harap para penumpang untuk cepat masuk ke pesawat.”
“Mianhae oppa..”, kataku lirih.
“Mianhae Min Ra-ya. Aku yang terlalu memaksakan perasaanku padamu. Aku harus pergi sekarang. Jaga dirimu baik-baik Min Ra.. Annyeong..”
Aku hanya bisa melihatnya dengan perasaan parau. Aku tahu, pasti perasaannya tersakiti olehku. Dan yang paling membuatku shock adalah.. betapa pengertiannya dirinya ketika aku menolaknya tadi. Bayangan dirinya semakin menjauh.. menjauh.. dan menjauh hingga ia tak terlihat lagi. Ia sempat melambaikan tangannya padaku sebelum ia masuk ke pesawat dan hanya kubalas dengan senyum kecil penuh kepahitan. Aku sadar aku tak akan pernah bertemu dengannya.. Aku sadar semua itu..
MIANHAEYO OPPA..
Sesaat setelah pesawat yang ia naiki lepas landas, penyakit jantungku kambuh lagi.. Detak jantungku mulai melambat.. melambat.. dan melambat.. Aku hanya bisa meraih ponselku dan mengetikkan sebuah pesan yang kutujukkan padanya.. Aku tahu.. Sudah waktunya aku meninggalkan dunia ini... Hanya tinggal beberapa kata lagi pesanku selesai.. tubuhku mulai tidak kuat lagi.. Semuanya menjadi berputar-putar.. Bisa kurasakan denyut nadi ku yang semakin melambat membuat tubuhku lemas seketika.. Aku terhuyung ke belakang dan hanya bisa tergeletak pasrah.. Kulihat sekilas banyak orang mengerumuniku dan berkata sesuatu.. Tapi semua itu percuma saja.. Aku tak bisa mengerti dan mendengar semuanya itu.. Hingga semua menjadi gelap... Hanya satu kata yang bisa selalu kuingat dan kuucapkan.. NADO SARANGHAEYO OPPA..
Kini tubuhku terkulai tak berdaya. Tubuhku kini tak bernyawa lagi.. Hanya tinggal raga yang akan membusuk termakan zaman..
Seseorang, berbaju putih dengan sinar dibelakangnya muncul dihadapanku, lalu berkata,
“Sudah waktunya bagimu untuk meninggalkan dunia ini. Kau sudah melakukan tugasmu dengan baik. Hiduplah kekal di surga!”, kata malaikat itu. Kalimat yang hanya bisa kuucapkan untuknya..
SELAMAT TINGGAL OPPA..

Chapter 4(end):
You will always on my mind..

5 Months Later

Incheon Airport
Incheon, South Korea.
Cho Kyuhyun POV
     Kini, aku telah kembali ke daerah asalku.. Walau sewaktu pergi 5 bulan yang lalu menjadi suatu peristiwa yang sangat tidak menyenangkan.. Tapi kini aku telah berhasil menata semua perasaanku kembali.. Aku merasa rindu akan semua hal yang ada di sini.
     “Terutama padamu Min Ra-ya.. Seperti apa dirimu sekarang? Aku sangat penasaran..”, kataku dalam hati.
     “Taksi!”, panggilku.
     “Tolong antarkan aku ke Myungdong street-Gangnam”, kataku pada sang sopir.
     Diperjalanan aku menafsir-nafsir.. Bagaimana keadaannya sekarang. Seperti apa dirinya sekarang.. Apakah ia telah berubah atau tetap masih sama seperti terakhir kami bertemu.. Rasanya aku sangat rindu padanya..
5 minutes later
“Sudah sampai, tuan.”
     “Nde, gamsahamnida.”, kemudian aku keluar dari taksi.. menurunkan semua barang-barangku dan bergegas ke rumah tempat kami dulu biasa tinggal. Aku masuk ke halaman rumah itu. Kucoba untuk membuka pintunya tapi terkunci. Aku baru ingat, sewaktu aku pergi dulu, aku menaruh kunci itu di dalam sebuah pot tanaman Mawar di samping pintu rumah. Kucoba untuk menemukannya dan kunci itupun kutemukan. Kubuka pintu itu..
KREEEEKKK..
     Suara pintu rumah terbuka. Betapa terkejutnya ketika diriku ketika menyadari bahwa rumah itu telah lama tak terurus. Terlihat dari debu-debu tebal dan beberapa sarang laba-laba disana-sini.
     Bounce to you bounce to you nae gaseumi neo.. hyanghae jabhil sudo eobseul mankeum dwaego itneun geol...
KLIK!
     “Yeoboseyo”
     “Yeoboseyo, Kyuhyun-ssi. Apa kau sudah sampai di sini?”
     “Nde, aku sudah sampai. Waeyo ahjumma?”
     “Bisakah kau ketempat ahjumma sekarang?”
     “Nde.. Aku kesana sekarang.”
     “Sebenarnya, ada apa ini? Apa ada sesuatu yang penting terjadi saat aku pergi? Lalu, kenapa rumah ini menjadi kosong? Kusimpan semua pertanyaan itu untuk kutanyakan pada Han ahjumma nanti, sekarang aku harus segera kesana.” Batinku.
     Kuletakkan semua barangku di rumah ini, kemudian menguncinya. Lalu pergi ke rumah Han Ahjumma yang letaknya tak jauh dari rumahku tadi..

TING TONG!
     “Silahkan masuk tuan. Nyonya sudah menunggumu.”, kata salah satu pelayan di rumah itu.
     “Nde.”, kemudian ia mengantarku ke ruang tengah. Dimana kami semua sering berkumpul dulu.
     “Annyeong ahjumma. Annyeong ahjussi”, sapaku sopan.
     “Duduklah, Hyunie” kata Han ahjumma.
     “Nde. Sebenarnya ada apa anda memintaku datang ke sini?”
     “Jadi begini. Ini menyangkut Han Min Ra, anakku”, kata ahjussi membuka obrolan.
     Begitu nama itu disebut, Han ahjumma tampak ingin menangis. Tampak matanya sembap seperti orang menangis berhari-hari.
     “Kau masih ingat Min Ra, kan?”, kata ahjumma dengan suara bergetar. Matanya mulai memerah tanda ingin menangis.
     “Nde. Aku masih mengingatnya. Sebenarnya apa yang terjadi padanya ahjumma? Dan kenapa rumah kami tampak tak terurus?”, tanyaku.
     “Itu semua karena..”, ,kata ahjussi Han terhenti.
     “Karena apa?”, tanyaku lagi.
     “Itu karena.. Min Ra sudah meninggal..”

DEG..

     “Me..meninggal??”, tanyaku shock.
     “Nde, dia meninggal setelah kau berangkat ke pulau Jeju”, lanjut ahjumma. Aku masih shock dengan kata-kata yang barusan keluar dari mulut Ahjussi han. Benarkah ia sudah meninggal? I..i..itu tidak mungkin..
“Tapi, Ia baik-baik saja saat aku bertemu dengannya terakhir kali, ahjumma, ahjussi.”
“Kami juga baru tahu penyebab meninggalnya setelah dokter melakukan otopsi. Ternyata selama ini ia memiliki penyakit Kanker Jantung. Ia menyembunyikan fakta itu dari kami. Sehingga kami sangat shock. Bagaimana bisa ia menyembunyikan sebuah rahasia besar ini dari kami.” Terang ahjumma Han sambil terisak. Tak terasa, air mata juga mulai mengalir di pipiku. Rasa kehilangan yang amat dalam kini melanda diriku. Bagaimana bisa ia hanya memendam rahasia besar itu seorang diri? Itu adalah rahasia yang dapat membahayakan hidupnya sendiri.
“Min Ra-ya.. Wae? WAEYO?! Mengapa harus kamu yang menanggung semua ini? Mengapa kau meninggalkanku sendiri di sini? Bukankah kau berjanji untuk tidak meninggalkanku? Mengapa kau melanggar janji yang kau buat sendiri? Mengapa kau tidak cerita padaku tentang ini semua?? Min Ra-ya..Kajimmmaaaaa..”, teriakku kesal dengan air mata yang makin deras mengalir di pipiku.
“Sabarlah, Hyunnie.. Kami juga begitu merasa kehilangan.. Ini ada beberapa barang miliknya yang kami temukan ditujukan untuk dirimu.”.
Ahjussi Han memberikan sekotak penuh dengan barang milik Min Ra.
“Cobalah kau baca sepucuk surat ini..”, kata Ahjumma.
Kubuka amplop yang berwarna merah muda itu lalu membacanya.


To: Cho Kyuhyun Oppa

Annyeong oppa! Bagaimana kabarmu? Aku harap kau sangat baik sekarang. Mungkin kau akan membaca surat ini saat aku telah tiada. Aku tahu ini begitu berat bagimu, bagiku, dan bagi yang lain. Akan tetapi, kumohon.. Jangan salahkan dirimu sendiri. Ini semua karena diriku, bukan karena dirimu...
Apakah kau tahu oppa? Aku benar-benar mencintaimu. Jujur saja.. Aku berbohong soal perasaanku waktu itu. Karena aku menyadari, bahwa waktuku di dunia ini sudah habis. Aku tak akan pernah bersama denganmu lagi.Aku menolakmu.. Sengaja menolakmu.. Karena aku tak ingin hatimu tersakiti karena kehilanganku. Kau mengatakan..
“yeoja chingu-ga doeejullae?”
Jawabanku adalah..
“Nde, aku mau menjadi yeoja chingumu. Tapi aku tahu ungkapan ini sudah tak berlaku lagi bagi kita. Kita sudah tak mungkin bersatu. Kita hidup di DUNIA yang berbeda...
Oppa, masih ingatkah boneka beruang yang oppa berikan padaku waktu itu? Itu adalah boneka kesayangan milikku.. Tapi, Hadiah terindah dalam hidupku adalah bisa mengenalmu oppa..
Hanya mengenal dan menatap dirimu saja sudah cukup bagiku. Oh, iya.. Di dalam boneka beruang itu, aku sudah memberikan chip berisi rekaman suara lagu yang waktu itu kita nyanyikan bersama.. Aku sangat menyukai lagu itu..
Oppa, jaga dirimu baik-baik...
Jika kamu baik-aku pun juga..
Jika kamu senang-aku pun ikut senang..
Tenanglah oppa..
Aku akan selalu berada di dekatmu..
Aku akan tinggal di dalam hatimu..
Hingga kau menemukan penggantiku..
Oh! Betapa beruntungnya yeoja yang mendapatkan Oppa! Oppa adalah orang yang paling SEMPURNA di dalam hidupku. ;) *modus* kkkk~

Oppa, sekian surat terakhirku ini untukmu..
Aku janji akan hidup dengan baik di sini..
Kau juga harus berjanji akan hiduop dengan baik di sana..

Hanya satu kalimat yang ingin kukatakan..

Gomawo oppaaa...
     Nado Saranghaeyo... :)

Han Min Ra


Aku hanya bisa menangis dan terus menangis.. Hanya kenangan kenangan kami berdua yang tersisa dalam memoriku. Hanya kesedihan yang mendalam yang tersimpan di hatiku. Min Ra-ya..



Nan neomu bogoshipeoyo...........
JEONGMAL SARANGHAEYO MIN RA-YA..



-The End-

Gimana pendapat kalian???

GAJE, kah?
BAGUS, kah?
Atau, MENARIK, kah?

Kalo tanggepannya bagus, mungkin bakal aku buat sequelnya..
Wkwkwk
Mungkin FF ini terlalu pendak, jadi alurnya gak terlalu jelas..
But, I will try to repair this Fanfiction.. :)

Jangan lupa commentnya ya...!!

Gomawo buat yang udah baca..


Saranghae,


Han Min Ra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar